BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembuatan makalah ini didasarkan karena adanya mata kuliah pengembangan peserta didik yang mengharuskan setiap mahasiswa program study PGSD untuk dapat membuat makalah.
B.Rumusan Masalah
1.Apakah yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan?
2.Apakah yang dimaksud dengan Anak adalah Totalitas?
3.Apakah yang dimaksud dengan Perkembangan sebagai proses holistic?
4.Apakah yang dimaksud dengan Kematangan dan Pengalaman ?
5.Apakah yang dimaksud dengan Kotinuitas dan Diskontinuitis dalam perkembangan?
6.Bagaimana perkembangan Biologis dan Perseptual Anak?
C.Tujuan
1.Mengetahui apa yang dimaksud dengan Pertumbuhan dan Perkembangan
2.Mengetahui apa yang dimaksud dengan anak adalah totalitas
3.Mengetahui apa yang dimaksud dengan Perkembangan sebagai Proses Holistic
4.Mengetahui arti Kematangan dan Pengalaman
5.Mengetahui arti Kontuitas dan Diskontinuitas perkembengan Anak
6.Mengetahui Perkembangan Biologis dan Perseptual Anak
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
A.Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan diartikan sebagai perubahan alamiah secara kuantitatif pada segi jasmani atau fisik dan menunjukan kepada fungsi yang baru (yang tadinya belum Nampak) dari invidu. Konsep pertumbuhan mempunyai makna luas, mencakup segi-segi kuantitatif dan kualitatif serta aspek-aspek fisik-fisik seperti yang terkandung dalam istilah-istilah pertumbuhan, kematangan dan belajar. Belajar menunjukan kepada pola-pola prilaku dan aspek-aspek kepribadian tertentu sebagai hasil usaha individu yang bersangkutan dalam batas-batas waktu setelah tiba masa pekanya.
Dengan demikian dapat dibedakan bahwa perubahan-perubahan perilaku dan pribadi sebagai hasil belajar itu berlangsung internasional atau sengaja diusahakan oleh individu yang bersangkutan, sedangkan perubahan dalam arti pertumbuhan dan kematangan berlangsung secara alamiah menurut jalannya pertumbuhan waktu atau usia yang ditempuh oleh yang bersangkutan. Pertumbuhan terbatas pada pertumbuhan perubahan yang bersifat avolusi (menuju kearah yang lebih sempurna). Perubahan-perubahan aspek fisik dapat diidentifikasikan relatif lebih mudah manifestasinya karena dapat dilakukan pengamatan langsung seperti tinggi dan berat badan, tanggal dan tumbuhnya gigi dan sebagiannya. Lain halnya dengan segi-segi psikis yang relatif sulit didentifikasi karena kita hanya mengamati dan sampai tertentu.
B. Anak sebagai suatu Toralitas
Konsep anak sebagai suatu totalitas mengandung tiga macam pengertian, yaitu :
1.Anak adalah makhluk hidup yang merupakan suatu kesatuan dari keseluruhan aspek yang terdapat dalam dirinya. Sebagai suatu totalitas, anak dipandang sebagai makhluk hidup yang utuh, yakni sebagai suatu kesatuan dari keseluruhan aspek fisik dan psikis yang terdapat dalam dirinya. Keseluruhan aspek fisik dan psikis anak tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Karena itu anak dipandang sebagai suatu individu. Dalam hal ini kita tidak akan memandang anak sebagai kumpulan organ-organ misalnya ada kepala, kaki, tangan, dan bagian tubuh yang terpisah satu sama lain.
2. Keseluruhan aspek anak saling terjalin satu sama lain keseluruhan aspek tersebut secara terintegrasi saling terjalin dan memberikan dukungan satu sama lain. Contoh anak yang dimarahi orang tuanya bisa tidak berselera makan, tidak nafsu makan, dll. Contoh tersebut mengilustrasikan adanya keterkaitan dan perpaduan dalam proses kehidupan dan aktivitas anak. Reaksi-reaksi psikis anak selalu disertai dengan reaksi fisiknya, begitupun pula sebaliknya.
3. Anak berbeda dari orang dewasa bukan sekedar fisik tetapi secara keseluruhan. Anak bukan miniature orang dewasa, tetapi adalah anak yang dalam keseluruhan aspek dirinya bisa berbeda dengan orang dewasa, baik dalam segi fisik, cara berfikir, rasionalitas, daya pikir maupun pola fikirnya. Jadi jangan memaksa anak sesuai dengan yang kita inginkan karena anak itu juga mempunyai dunianya sendiri. Biarkan mereka menjadi diri sendiri, suatu saat dengan kematangan dan pengalaman mereka akan menjadi dewasa.
C.Perkembangan sebagai proses Holistik dari aspek Biologis, Kognitif, dan Psikososial.
Sesuai dengan konsep anak sebagai suatu totalitas atau sebagai individu. Perkembangan juga merupakan suatu proses yang sifatnya menyeluruh (Holistik). Artinya perkembangan terjadi tidak hanya dalam aspek tertentu, melainkan melibatkan keseluruhan aspek yang saling terjalin satu sama lian. Secara garis besar, proses perkembangan individu dapat dikelompokan kedalam 3 domain, yaitu :
1.Proses Biologis
Proses biologis atau perkembangan fisk mencakup perubahan dalam tubuh individu seperti pertumbuhan otak, otot, sistem syaraf, struktur tulang, hormon, organ-organ indrawi, & sejenisnya. Perubahan dalam cara menggunakan tubuh atau keterampilan motorik dan perkembangan seksual juga dikelompokan kedalam domain ini. Tetapi domain perkembangan ini tidak mencakup perubahan fisik karena kecelekaan sakit atau peristiwa-peristiwa khusus lainnya.
2.Proses Konitif
Proses ini melibatkan perubahan-perubahan dalam kemampuan dan pola berfikir. Kemahiran bahasa dan cara individu memperoleh pengetahuan dari lingkungannya. Aktifitas-aktifitas seperti mengamati dan mengklafisikasikan benda-benda menyatukan beberapa kata menjadi satu kalimat. Soal-soal matematika, dan menceritakan pengalaman merefleksikan peran kognitif dalam perkembengan anak.
3.Proses Psikososial
Proses ini melibatkan perubahan-perubahan dalam aspek perasaan. Emosi dan kepribadian individu serta cara yang bersangkutan berhubungan dengan orang lain. Misalnya saja jika seorang qanak mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasa dikarenakan tidak adanya kata-kata yang dapat masuk dan dicerna otaknya.
D.Kematangan dan Pengalaman dalam Perkembangan
Anak kematangan atau masa peke ditunjukan kepada suatu masa tertentu yang merupakan titik kulminasi dari suatu fase pertumbuhan sebagai titk tolak kesepian (readiness) dari suatu fungsi (psikofisis) untuk menjalankan fungsinya : Pengalaman adalah peristiwa-peristiwa yang dialami individu dalam interaksi dengan lingkungan. Kematangan ditentukan oleh beberapa faktor antara lain pengalaman, pola asuh dan kesempatan yang diberikan. Secara usia anak yang berusia 7 tahun harusnya memiliki pengalaman yang lebih banyak, dibandingkan usia 6 tahun. Namun pengalaman terjadi berbeda ketika pola asuh yang diberikan berbeda.
E.Kontinuitas dan Diskontinuitas
Dalam perkembangan-perkembangan dari segi kesinambungan menjelaskan bahwa perkembangan merupakan perubahan kumulatif yang berlangsung secara bertahap dari masa konsepsi hingga meninggal dunia. Perkembangan adalah perubahan yang sifatnya bertahap dan merupakan akumulasi dari perilaku dan kualitas pribadi yang sama sudah diperoleh sebelumnya.
Dalam proses perkembangan ini terjadi penambahan maupun pengurangan keterampilan yang akan dikombinasikan dengan keterampilan yang sudah ada untuk menghasilkan perilaku yang semakin kompleks. Sedangkan dari segi ketidaksinambungan menganggap bahwa perkembangan individu melibatkan tahapan-tahapan yang berbeda. Dalam hal ini perkembangan individu dianggap berlangsung melalui terjadinya perubahan yang relatif tiba-tiba dari suatu tahap ke tahap berikutnya.
F.Perkembangan Biologis dan Perseptual Anak
1.Perkembangan Fisik
a.Tinggi dan Berat Badan
Pertumbuhan fisik pada usia SD cinderung lebih lambat dan relitif konsisten. Laju perkembangan seperti ini berlangsung sampai terjadinya perubahan-perubahan besar pada awal masa pubertas. Kaki anak lazimnya menjadi lebih panjang dan tubuhnya lebih kurus.
Masa dan kekuatan otak anak secara bertahap terus meningkat disaat semakin menurunnya kadar lemak bayi. Selama usia SD ini, kekuatan fisik anak lazimnya meningkat dua kali lipat. Gerakan-gerakan lepas pada masa sebelumnya sangat membantu pertumbuhan otot ini
b.Proses dan Bentuk Tubuh
Anak SD kelas awal umumnya masih memiliki Propesi tubuh yang kurang seimbang. Kekurang seimbanganan ini sedikit demi sedikit berkurang sampai terlihat perbedaannya ketika anak mencapai kelas akhir SD, lazimnya Proporsi tubuh anak sudah mendekat keseimbangan. Berdasarkan tipologi Sheldon ada tiga kemungkinan bentuk Primer tubuh tersebut adalah :
-Endomorph, yakni yang akan tampak dari luar berbentuk gemuk dan berbadan besar.
-Mesomorph, yakni yang kelihatannya kokoh, kuat, dan ;lebih kekar.
-Ectomorph, yakni yang tampak jangkung, dada pipih, lemak & seperti tidak berotot.
2.Perkembangan Perseptual
Persepsi adalah intersepsi terhadap informasi yang ditangkap oleh indra penerima. Persepsi merupakan proses pengolahan informasi lebih lanjut dari aktifitas sensi.
a.Persepsi Visual
Adalah persepsi yang didasarkan pada penglihatan dan sangat mengutamakan peran indra penglihatan dalam proses perseptualnya. Ada enam jenis Persepsi Visual yang dapat dibedakan yakni :
1.Persepsi Konstanitas Ukuran
Adalah kemampuan individu untuk mengenenal bahwa setiap objek memiliki suatu ukuran konstan meskipun jaraknya berbeda. Contohnya anak mampu mempersiapkan bahwa jalan dipegunungan itu sama lebarnya tetapi ketika digambar semakin jauh semakin kecil. Anak yang sudah mengerti tentang konsep ini akan menjawab bahwa ini berkaitan dengan jarak, tetapi yang belum mengerti mereka akan menjawab dengan sekenanya “ Emang dari dulu gambarnya gitu bu !”
2.Persepsi Objek Gambar Pokok dan Latar
Persepsi ini memungkinkan individu untuk menempatkan suatu objek yang berbeda atau tersimpan pada suatu latar yang membingungkan.
Kemampuan ini akan terlihat dalam gambar anak misalnya kemampuan anak dalam menggambar ganbar yang tertutup gambar lain.
3.Persepsi Keseluruhan dan Bagian
Merupakan kemampuan untuk membedakan bagian-bagian suatu objek atau gambar dari keseluruhannya.
4.Persepsi Kedalaman
Kemampuan seseorang untuk mengukur jarak dari posisi tubuh ke suatu objek. Persepsi ini memerlukan ketajaman visual yang baik.
5.Persepsi Tilikan Ruang
Merupakan kemampuan penglihatan untuk mengindetifikasi, mengenal dan mengukur dimensi.
6.Persepsi Gerakan
Melibatkan kemampuan memperkirakan dan mengikuti gerakan atau perpindahan suatu objek oleh mata. Kemampuan persepsi ini juga sudah mulai dikembangkan sejak terhadap gerakan horizontal, disusul terhadap gerakan vertikal, gerakan diogontal, dan terakhir terhadap gerakan berputar.
b.Persepsi Pendengeran
Persepsi perdagangan merupakan pengamatan dan penilaian terhadap suara yang diterima oleh bagian telinga, seperti halnya persepsi penglihatan. Perkembangan persepsi pendengaran mencakup beberapa dimensi, yaitu : persepsi lokasi pendengaran, persepsi perbedaan, terhadap suara-suara yang mirip dan persepsi pendengaran pokok dan latarnya.
1)Persepsi lokasi pendengaran
Persepsi ini berkenan dengan kemampuan mendeteksi tempat munculnya suatu sumber suara. Mislnya, kalau sianak dipanggil dari sebelah kiri, maka ia akan menengok kesekbelah kiri, kalau pada langit ada suara yang menakutkan, maka ia akan memusatkan perhatiannya kearah sumber suara tersebut.
2) Persepsi Perbedaan
3)Persepsi Pendekatan Utama dan Latarnya
Kemampuan untuk memperhatikan suara-suara tertentu dengan mengabaikan suara-suara lain yang tidak berhubungan. Misalnya kita perlu mendengarkan suara guru yang sedang mengajar sambil mengabaikan suara-suara gaduh yang datang dari luar kelas.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.KESIMPULAN
Manusia senantiasa mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat dalam waktu perjalanan tertentu.
Pertumbuhan fisik dipengaruhi beberapa faktor diantaranya faktor nutrisi yang telah terasa pengaruhnya sejak bayi lahir dan sesudah lahir, eaktor perawatan yang menyangkut perawatan fisik maupun psikis seperti kasih sayang atau cinta kasih.
Perkembangan merupakan proses perubahan dala pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungus kematangan dan iteraksi dengan lingkungannya. Dengan kata lain perkembangan merupakan perubahan fungsional yang dipengaruhi oleh pencapaian timgkat kematangan fisik.
Proses pertumbuhan ditandai oleh perubahan menuju kesempurnaan struktur dan bentuk tubuh secara ideal. Perubahan-perubahan ynag dimaksud dapat berbentuk perubahan ukuran dan perbandingan, penggantian hal-hal yang lama dan memperoleh yang baru untuk lebih dapat menjalankan fungsinya dengan baik secara keseluruhan akan menentukan perbandingan ideal tentang struktur tubuh manusia.
B.SARAN
1.Pengajar harus senantiasa menjadi pembimbing dan pelatih yang baik bagi para mahasiswa.
2Pengajar harus selalu mempertimbangkan beberapa banyak dari yang diajarkan itu masih diingat kelak oleh subjek belajar.
3.Pengajar seharusnya menyadari bahwa belajar adalah ingin “mengerti“.
Join The Community