Featured Post 1 Title

Replace these every slide sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.Download more free blogger templates from www.premiumbloggertemplates.com.

Read More

Featured Post 2 Title

Replace these every slide sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.Download more free blogger templates from www.premiumbloggertemplates.com.

Read More

Featured Post 3 Title

Replace these every slide sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.Download more free blogger templates from www.premiumbloggertemplates.com.

Read More

Featured Post 4 Title

Replace these every slide sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.Download more free blogger templates from www.premiumbloggertemplates.com.

Read More

Featured Post 5 Title

Replace these every slide sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.Download more free blogger templates from www.premiumbloggertemplates.com.

Read More

Join The Community

Senin, 06 Desember 2010

contoh; MAKALAH PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Dalam kegiatan belajar mengajar, sebenarnya berada pada kondisi yang unik, sebab secara sengaja atau tidak sengaja masing-masing pihak berada dalam suasana belajar. Jadi guru walaupun dikatakan pengajar sebenarnya tidak langsung juga melakkan belajar.

Guru dalam menjalankan proses pembelajaran dibutuhkan suatu bahan ajar karena digunakan untuk membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Dan dari proses belajar mengajar ini akan diperoleh suatu hasil yang pada umumnya disebut hasil pengajaran.

1.2Tujuan Penulisan
oUntuk memenuhi tugas mata kuliah yang bersangkutan.
oUntuk melatih penulis dalam pengembangan pola piker.
oUntuk lebih memahami dan mengenal proses pembuatan makalah.



BAB II
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

2.1Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan ajar yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bias berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis.
Mengapa guru perlu mengembangkan bahan ajar?
Guru harus memiliki atau menggunakan bahan ajar sesuai dengan :
-Kurikulum
-Karakteristik saran
-Tuntutan pemecahan masalah.

2.2Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar
Bahan ajar disusun dengan tujuan
1.Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan pesrta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan social peserta didik.
2.Mambantu peserta didik dalam memperoleh alternative bahan ajar disamping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh.

2.3Manfaat Bagi Guru dan Pesetra Didik
a.Manfaat bagi guru.
1.Diperoleh bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik.
2.Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk dipeoleh.
3.Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi.
4.Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar.
5.Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dan peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya.
6.Menambah angka kredit jika dikumpulkan dan diterbitkan.

b.Manfaat bagi peserta didik.
1.Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
2. Kesempatan untuk belajar secara lebih mandiri dan mengurangi ketrgantungan terhadap kehadiran guru.
3. Menadapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.

2.4Prinsip Pengembangan
1.Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang konkret untuk memahami yang abstrak.
2.Pengulangan dan memperkuat pemahaman
3.Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman peserta didik.
4.Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu kebrhasilan belajar.
5.Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demis setahap akhirnya akan mencapai ketinggiantertentu.
6.Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong peserta didik untuk terus mencapai tujuan.

2.5Jenis Bahan Ajar
1.Bahan ajar pandang (visual) yang terdiri atas bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan non cetak (non printed), seperti model/market.
2.Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio.
3.Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video campact disk, filem.
4.Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material). Seperti CAI (Computer Assistented Instruction), Copack Disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis we (Web based learning materials).

2.6Teknik Penyusunan Bahan Ajar
Analisis kebutuhan bahan ajar
1.Analisis SK-KD indicator.
2.Analisis sumber belajar.
3.Pemilihan dan Penentuan Bahan Ajar.

2.7Penyusunan Bahan Ajar Cetak memperhatikan
1.Susunan tampilan
2.Analisis sumber belajar
3.Pemilihan dan Penentuan Bahan Ajar
Sumber ; Bintek KTSP 2009

2.8Cakupan Bahan Ajar
1.Judul MP, Sk, KD, Indikator, tempat.
2.Petunjuk belajar
3.Tujuan yang akan dicapai
4.Informasi pendukung
5.Latihan-latihan
6.Petujuk kerja
7.Penilaian

2.9Contoh Bahan Ajar
1.Problem solving matematika SMP
Kajian : Goemetri daftar kelas VIII
Problem solving SD/MI sesuai standar kompetensi CSK dan kompetensi dasar (KD) di kelas VI
-Problem solving SD/MI : Bilangan
-Problem solving SD/MI : Geometri

2.Contoh PTK IPS SD kels V
Penelitian tindakan kelas (PTK) bahan ajar SD isi CD berupa contoh-contoh PTK sebagai berikut… (semua dalam 1 CD).



BAB III
ALUR ANALISIS PENYUSUNAN BAHAN AJAR

3.1Kompetensi Dasar, Indikator, Standar Kompetensi, dan kegitana pembelajaran materi
1.1Mendengarkan
Memahami wacana transaksional dan interpersonal ringan dan/atau monolog lisan terutama berkenaan dengan wacana bentuk report.
Mengidentifikasi kelompok kata sifat.
…… Linnya
Teks berbentuk report.
Adjective pharase.
LKS
Modul
Dll
1. Berkomunikasi lisan dan tertulis menggunakan ragam bahasa yang sesuai dengan lancer dan akurat dalam wacana interaksional dan/atau monolog terutama berkenaan



BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan
Teori belajar yang dianut guru dalam implementasi proses belajar akan mempengaruhi bahan yang dipelajari, proses yang dilaksanakan dan hasil yang diinginkan. Proses belajar sangat dipengaruhi oleh pendekatan atau strategi belajar yang digunakan dalam belajar. Prses pembelajaran yang dituntut kurikulum saat ini adalah proses pembelajaran yang dapat mengoptimalkan seluruh aktifitas siswa berdasarkan potensi yang dimilikinya.
Untuk menunjang proses pembelajaran, bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan pembelajaran. Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga memungkinkan siswa untuk belajar. Bentuk bahan ajar yang digunakan bahan ajar cetak, Audio Visual, multimedia, audio dan visual.

B.Saran
Guru harus senantiasa menjadi pembimbing dan pelatih yang baik bagi para mahasiswa serta guru harus selalu mempertimbangkan berapa banyak dari yang diajarkan itu masih diingat kelak oleh subjek belajar.

Jumat, 03 Desember 2010

artikel geografi; ANTROPOSFER

Antroposfer adalah lapisan manusia yang merupakan tema sentral diantara sfera-ftera. Karena kajian geografi merupakan tema sentral, maka kajian geografis sering disebut antroposentris. Pengertian yang diperkenalkan oleh Eratosthenes, geografi merupakan ilmu yang mendeskripsikan manusia denganlingkungan alam di wilayah-wilayah tertentu berdasarkan data dan informasi yangdiperoleh.

Pengkajian geografi berkaitan dengan aspek alam tentang tempat terjadinya gejala dan aspek manusia penghuni alam tersebut. Karl Ritter menyatakan bahwa geografi mempelajari bumi sebagai tempat tinggal manusia. Pengertian tersebut sudah termasuk aktivitas manusia untuk mempertahankan hidupnya, juga dianalisis penyebarannya, perkembangan, hubungan dan interaksinya secara keruangan.

SUMBER DAYA MANUSIA
SDM seluruh kemampuan atau potensi penduduk yang berada di dalam suatu wilayah tertentu beserta karakteristik atau ciri demografis, sosial maupun ekonominya yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembangunan. Jadi membahas sumber daya manusia berarti membahas penduduk dengan segala potensi atau kemampuannya

POTENSI MANUSIA
Potensi manusia menyangkut 2 aspek, yaitu :
1.Kualitas Manusia
2.Kuantitas Manusia
Kualitas manusia dapat dilihat dari :
1.Tingkat dan jenis pendidikan
2.Kesehatan
3.Kemauan yang kuat untuk melakukan kerja
Jumlah penduduk adalah banyaknya individu Manusia yang menempati suatu wilayah atau negara pada suatu waktu. Untuk mengetahui jumlah penduduk di suatu negara dapat dilakukan dengan :
1.Sensus penduduk
2.Registrasi penduduk
3.Survey

SENSUS PENDUDUK
Sensus berasal dari bahasa Latin yaitu cencus yang berarti penaksiran harta benda seorang warga negara dan pencatatan nama warga negara.

Sensus penduduk adalah keseluruhan proses pengumpulan, pencatatan, pengolahan, dan publikasi data demografi untuk seluruh penduduk di suatu negara pada periode tertentu

PERBEDAAN SENSUS PENDUDUK DENGAN PENGUMPULAN DATA LAIN
1.Perhitungan semua orang yang tinggal di wilayah sensus
2.Pelaksanaan sensus pada waktu yang telah ditentukan dan serentak di seluruh wilayah
3.Cakupan ruang lingkup sensus meliputi batas wilayah tertentu
4.Pelaksanaan sensus adalah perhitungan perorangan
5.Penerbitan hasil sensus

JENIS-JENIS SENSUS PENDUDUK
Sensus di Indonesia dilaksanakan dengan
metode :
1.Canvasser
2.House Holder
Teknik melaksanakan sensus penduduk :
1.De facto
2.De jure

SURVEI PENDUDUK
Survey penduduk yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk melakukan penelitian dan menyediakan data statistik kependudukan pada waktu dan tempat tertentu. Survey yang dilakukan

meliputi survey ekonomi nasional, survey angkatan kerja nasional dan survey penduduk antar sensus (SUPAS)

REGISTRASI PENDUDUK
Registrasi yaitu proses kegiatan pemerintah yang meliputi pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal dan perubahan pekerjaan secara rutin. Pencatatan ini terutama dilakukan di tingkat pemerintah terendah yaitu kelurahan

PERBANDINGAN JUMLAH PENDUDUK

•Menurut World Population Data Sheet 1999 jumlah penduduk yang ada di muka bumi pada tahun 1999 adalah 5.982.000.000 jiwa.
•Dari tabel di atas bila Anda jumlah penduduk 5 negara yaitu RRC, India, Amerika Serikat, Indonesia dan Brazil maka jumlahnya 2.890.800 jiwa. Jumlah tersebut berarti lebih dari setengah (50%) penduduk dunia.
•Coba Anda renungkan! Setengah dari seluruh penduduk dunia bertempat tinggal hanya di lima negara, sedangkan sisanya tersebar lebih dari 180 negara lainnya.

PERTUMBUHAN PENDUDUK
Jumlah penduduk mengalami perkembangan yang dinamis, hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti : kelahiran (fertilitas/natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).

Faktor kelahiran dan penduduk yang datang (imigrasi) akan menambah jumlah, sedangkan kematian dan penduduk yang keluar (emigrasi) akan mengurangi jumlah penduduk.

Untuk menghitung pertambahan penduduk digunakan rumus :
P = (L-M) + (I-E)
P: pertambahan penduduk
L: jumlah kelahiran dalam 1 tahun
M: jumlah kematian dalam 1 tahun
I: jumlah penduduk yang masuk (imigrasi)
E: jumlah penduduk yang keluar (emigrasi)

Pertambahan penduduk alami atau natural increase artinya pertambahan penduduk yang dihitung dari selisih antara kelahiran dan kematian Yaitu selisih jumlah kelahiran dan kematian, dengan rumus :
PA = (L – M)
PA : pertumbuhan penduduk alami
L : jumlah kelahiran dalam 1 tahun
M : jumlah kematian dalam 1 tahun
Pertambahan Migrasi (Net Migration) artinya pertambahan penduduk yang dihitung dari selisih antara jumlah penduduk yang masuk dengan penduduk yang keluar
Rumus untuk menghitung pertambahan migrasi :
PM = I – E
PM : pertambahan migrasi
I : jumlah penduduk yang masuk (emigrasi) dalam 1 tahun
E : jumlah penduduk yang keluar (emigrasi) dalam 1 tahun

Penduduk suatu negara pada pertengahan tahun 1999 berjumlah 24.500.000 jiwa. Pada tahun tersebut terdapat kelahiran 1.300.000 jiwa dan kematian 700.000 jiwa. Migrasi masuk 20.000 jiwa dan migrasi keluar 15.000 jiwa. Dari data tersebut hitunglah!
a. pertumbuhan penduduk alami
b. pertumbuhan penduduk migrasi
c. pertumbuhan penduduk total (sosial)
d. pertambahan alami


Perkembangan Penduduk Dunia

Periode Pertumbuhan Penduduk
Periode I
Pada periode ini pertumbuhan penduduk berjalan dengan lambat yang ditandai dengan adanya tingkat kelahiran dan kematian yang rendah sehingga disebut periode statis.
Periode II
Tahap kedua ini angka kematian mulai turun karena adanya perbaikan gizi makanan dan kesehatan. Akibat dari itu semua pertumbuhan penduduk menjadi cepat mengingat angka kelahiran yang masih tinggi.
Periode III
Periode ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan penduduk mulai turun. Tingkat kematian pada periode ini stabil sampai pada tingkat rendah dan angka kelahiran menurun, penyebabnya antara lain adanya pembatasan jumlah anggota keluarga.
Periode IV
Pada masa ini tingkat kematian stabil, tetapi tingkat kelahiran menurun secara perlahan sehingga pertumbuhan penduduk rendah.
Periode ini di sebut periode penduduk stasioner.

Natalitas atau sering disebut angka kelahiran, faktor-faktor pendukungnya (pro natalitas) seperti :
1.Anggapan banyak anak banyak rezeki
2.Kawin usia muda
3.Rendahnya tingkat kesehatan.
4.Anak adalah harapan orang tua
5.Anak menjadi kebanggaan orang tua
6.Anak laki-laki dianggap penerus keturunan

Faktor faktor penghambat kelahiran (anti natalitas) seperti :
1.Keinginan punya anak dalam jumlah kecil
2.Penundaan usia kawin
3.Waktu retaknya hubungan suami isteri
4.Perasaan wanita yang terbatas ruang geraknya jika mempunyai jumlah anak banyak
5.Tingat keberhasilan KB
6.Adanya UU Perkawinan (UU No. 1 Th 1974)

Faktor faktor penunjang tingginya natalitas:
1.Kepercayaan dan agama
2.Tingkat pendidikan
3.Kondisi perekonomian
4.Kebijakan pemerintah
5Adat istiadat di masyarakat
6.Kematian dan kesehatan
7.Struktur penduduk

Kamis, 02 Desember 2010

contoh makalah; TRADISI SUKU SAWANG

BAB I
PEMBAHASAN

1.1Latar Belakang
Kita sebagai warga Negara harus mengetahui bahwa di Negara Indonesia ini, terdapat berbagai macam suku-suku yang tersebar diseluruh penjuru Indonesia dan banyak adat istiadat yang berbeda-beda dari suku satu dan yang lainnya. Bisa juga dilihat dari kebiasaan hidup mereka dari tempat tinggal dan cara mencari nafkahnya.
Oleh karena itu, dengan latar belakang uraian di atas, saya ingin mengkaji lebih lanjut tentang kebiasaan atau tradisi dari salah satu suku di Indonesia, lebih khususnya lagi mengenai kebiasaan atau tradisi dari suku Sawang.

1.2Maksud dan Tujuan
1.Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Konsep Dasar IPS”.
2.Mengetahui tentang kebiasaan atau tradisi yang sudah berlangsung lama dalam kehidupan suku sawang.

1.3Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud dengan suku sawang?
2.Bagaimana proses dari tradisi upacara Buang Jong yang bisa memakan waktu yang sangat lama.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1Tradisi Suku Sawang
Suku Sawang…ya..suku sawang merupakan suku yang mendiami Kepulauan Bangka-Belitung. Komunitas suku sawang ini tergolong unik dari suku-suku yang lain di Indonesia, suku sawang lebih memilih tinggal di laut atau di pinggir pantai dahulu mereka dalam kesehariannya tinggal di dalam perahu. Kehidupan mereka yang telah mendiami di Kepualauan Bangka-Belitung memilliki karifan lokal yang kental dan hingga saat ini Suku Sawang masih eksis di daerah Bangka Selatan, Belitung dan Belitung Timur.

Tradisi Suku Sawang yang hingga saat ini masih dilangsungkan yaitu Tradisi “Buang Jung”. Buang Jung adalah tradisi dimana komunitas Suku Sawang membuat miniatur perahu yang nantinya akan dilarungkan ke laut lepas bersama beraneka kue yang dibuat oleh suku tersebut. Miniatur perahu yang terbuat dari kayu jeruk antu berisi beberapa kue serta sesaji yang berbentuk seperti ketupat dan ada juga makanan yang dibungkus dengan dedaunan mirip dengan kue lemper. Setelah acara Buang Jung maka selama 3 (tiga) hari, mereka tidak boleh/dilarang untuk ke laut ini merupakan pantangan adat Suku Sawang. Buang Jung ini merupakan acara puncak untuk mengakhiri acara-acara yang telah digelar selama sepekan serta salah satu bentuk rasa syukur mereka kepada Sang Pencipta dan sekaligus memohon perlindungan lahir dan bathin ketika mereka sedang melaut untuk mencari nafkah.

Ada beberapa rangkaian acara yang digelar sebelum acara Buang Jung ini berlangsung seperti acara permainan Tunjang Angin. Permainan ini dilakukan oleh seorang pria yang menari dengan meliuk-liuk diatas dua tiang setinggi 5 meter tetapi sebelum ia melakukan atraksi ini pastinya sudah diberi mantra-mantra dari tetua adat setempat. Setelah ia diberi mantra maka dalam diri si penari akan kesurupan sehingga ia akan menari mengikuti irama tabuhan suara gendang yang ditabuhkan oleh para tetua adat. Tari Gajah Manunggang adalah bentuk tarian yang dimainkan oleh muda-mudi setempat dengan gerakan-gerakan seperti orang mengayuh sampan yang gerakannya mengikuti irama tabuhan gendang yang dimainkan oleh 3 (tiga) orang tetua adat. Gerakan tarian gajah manunggang ini mencerminkan bahwa dahulu kehidupan Suku Sawang berada di perahu dan selalu melaut untuk mencari makan dan nafkarh mereka.

2.2Asal Mula Tradisi Buang Jong
Buang Jong merupakan salah satu upacara tradisional yang secara turun-temurun dilakukan oleh masyarakat suku Sawang di Pulau Belitung. Suku Sawang adalah suku pelaut yang dulunya selama ratusan tahun menetap di lautan, baru pada tahun 1985 suku Sawang menetap di daratan dan hanya pergi ke laut apabila ingin mencari hasil laut. Buang Jong dapat berarti membuang atau melepaskan perahu kecil (Jong) yang didalamnya berisi sesajian dan ancak (replika kerangka rumah-rumahan yang melambangkan tempat tinggal).

Tradisi Buang Jong biasanya dilakukan menjelang angin musim barat berhembus, yaitu antara bulan Agustus-November. Pada bulan-bulan tersebut, angin dan ombak laut sangat ganas dan mengerikan. Gejala alam ini seakan mengingatkan masyaraka suku Sawang bahwa sudah waktunya untuk mengadakan persembahan kepada penguasa laut melalui upacara Buang Jong. Upacara ini sendiri bertujuan untuk memohon perlindungan agar terhindar dari bencana yang mungkin dapat menimpa mereka pada saat berlayar ke laut untuk mencari ikan. Upacara Buang Jong ini dapat memakan waktu hingga dua hari dua malam.

Buang Jong dimulai dengan menggelar Berasik, yaitu prosesi mengundang mahluk halus melalui pembacaan doa, yang dipimpin oleh pemuka adat suku Sawang, Pada saat prosesi Berasik berlangsung, akan tampak gejala perubahan alam, seperti angin yang bertiup kencang ataupun gelombang laut yang tiba-tiba begitu deras.

Usai ritual Berasik, upacara Buang Jong dilanjutkan dengan Tarian Ancak yang dilakukan di hutan. Pada tarian ini, seorang pemuda akan mengoyang-goyangkan replika kerangka rumah yang telah dihiasi dengan daun kelapa keempat arah mata angin. Tarian yang diiringi dengan suara gendang berpadu gong ini, dimaksudkan untuk mengundang para roh halus, terutama roh para penguasa lautan untuk ikiut bergabung dalam ritual Buang Jong ini. Tarian Ancak berakhir ketika si penari kesurupan dan memanjat tiang tinggi yang disebut Jitun.

Selain menampikan Tarian Ancak, masih ada tarian lain yang juga ditampilkan dalam upacara Buang Jong yaitu Tarian Sambang Tari. Tarian yang dimainkan oleh sekelompok pria ini, diambil dari nama burung yang biasa menunjukan lokasi tempat banyaknya ikan buruan bagi para nelayan di laut. Ketika nelayan kehilangan arah, burung inilah yang menunjukan jalaan pulang untuk para nelayan. Upacara Buang Jong kemudian dilanjutkan dengan ritual

Numbak Duyung, yaitu mengikat tali pada sebuah pangkal tombak sambil membaca mantra. Mata tombak yang sudah dimantrai ini sangat tajam, sehingga konon katanya dapat digunakan untuk membunuh ikan duyung. Ritual kemudian dilanjutkan dengan memancing ikan di laut. Konon bila ikan yang di dapat banyak maka orang yang mendapat ikan tersebut tidak diperbolehkan untuk mencuci tangan di laut. Setelah itu upacara Buang Jong dilanjutkan dengan acara jual-beli Jong. Pada acara ini orang darat (penduduk sekitar perkampungan Suku Sawang) juga dilibatkan. Jual-beli disini bukan menggunakan uang tetapi pertukaran barang antara orang darat dengan orang laut. Pada acara ini, dapat terlihat bagaimana orang darat dan orang laut saling mendukung dan menjalin kerukunan. Dengan perantara dukun, orang darat meminta orang laut mendapat banyak rejeki, sementara orang laut meminta agar tidak dimusuhi pada saat berada di darat. Acara ini kemudian dilanjutkan dengan Beluncong, yaitu menyanyikan lagu-lagu khas Suku Sawang dengan bantuan alat musik sederhana. Usai Beluncong, acara disambumg dengan Nyalui, yaitu acara untuk mengenang arwah orang-orang yang sudah meninggal.




BAB III
PENUTUP

3.1Kesimpulan
1.Suku Sawang merupakan suku yang mendiami kepulauan Bangka Belitung dan masih eksis di daerah Bangka Selatan.
2.Komunitas suku sawang ini tergolong unik dari suku-suku yang lain di Indonesia, karena mereka lebih memilih tinggal di laut atau dipinggir pantai, dahulu mereka dalam keseharianya tinggal di dalam perahu.
3.Suku sawang adalah suku pelaut yang dulunya selama ratusan tahun menetap di lautan, baru pada tahun 1985 suku sawang menetap di daratan dan hanya pergi ke laut apabila ingin mencari hasil laut.
4.Ada tradisi yang bisa memakan waktu hingga dua hari dua malam, yaitu upacara Buang jong.
5.Prosesi upacara Buang Jong melalui berbagai upacara dari Bacatik, Tarian Ancak, Tarian Sambang Tari, dilanjutkan dengan ritual Numpak Duyung, Baluncang, dan Acara Nyaui diakhiri dengan acara puncak melepaskan sesajian dalam sebuah perahu kecil.

3.2Saran
Setelah mengetahui uraian-uraian diatas, sebaiknya kita sebagai warga Negara yang baik dan sebagai mahluk ciptaan Allah SWT yang mulia, kita harus bisa menjaga dan melestarikan berbagai tradisi yang ada di Suku Sawang yang semakin terkikis dimakan jaman dan banyaknya pengaruh moderenisasi dan budaya-budaya barat yang masuk di negeri kita.

contoh mkalah : MAKALAH PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pembuatan makalah ini didasarkan karena adanya mata kuliah pengembangan peserta didik yang mengharuskan setiap mahasiswa program study PGSD untuk dapat membuat makalah.

B.Rumusan Masalah
1.Apakah yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan?
2.Apakah yang dimaksud dengan Anak adalah Totalitas?
3.Apakah yang dimaksud dengan Perkembangan sebagai proses holistic?
4.Apakah yang dimaksud dengan Kematangan dan Pengalaman ?
5.Apakah yang dimaksud dengan Kotinuitas dan Diskontinuitis dalam perkembangan?
6.Bagaimana perkembangan Biologis dan Perseptual Anak?

C.Tujuan
1.Mengetahui apa yang dimaksud dengan Pertumbuhan dan Perkembangan
2.Mengetahui apa yang dimaksud dengan anak adalah totalitas
3.Mengetahui apa yang dimaksud dengan Perkembangan sebagai Proses Holistic
4.Mengetahui arti Kematangan dan Pengalaman
5.Mengetahui arti Kontuitas dan Diskontinuitas perkembengan Anak
6.Mengetahui Perkembangan Biologis dan Perseptual Anak


BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

A.Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan diartikan sebagai perubahan alamiah secara kuantitatif pada segi jasmani atau fisik dan menunjukan kepada fungsi yang baru (yang tadinya belum Nampak) dari invidu. Konsep pertumbuhan mempunyai makna luas, mencakup segi-segi kuantitatif dan kualitatif serta aspek-aspek fisik-fisik seperti yang terkandung dalam istilah-istilah pertumbuhan, kematangan dan belajar. Belajar menunjukan kepada pola-pola prilaku dan aspek-aspek kepribadian tertentu sebagai hasil usaha individu yang bersangkutan dalam batas-batas waktu setelah tiba masa pekanya.
Dengan demikian dapat dibedakan bahwa perubahan-perubahan perilaku dan pribadi sebagai hasil belajar itu berlangsung internasional atau sengaja diusahakan oleh individu yang bersangkutan, sedangkan perubahan dalam arti pertumbuhan dan kematangan berlangsung secara alamiah menurut jalannya pertumbuhan waktu atau usia yang ditempuh oleh yang bersangkutan. Pertumbuhan terbatas pada pertumbuhan perubahan yang bersifat avolusi (menuju kearah yang lebih sempurna). Perubahan-perubahan aspek fisik dapat diidentifikasikan relatif lebih mudah manifestasinya karena dapat dilakukan pengamatan langsung seperti tinggi dan berat badan, tanggal dan tumbuhnya gigi dan sebagiannya. Lain halnya dengan segi-segi psikis yang relatif sulit didentifikasi karena kita hanya mengamati dan sampai tertentu.

B. Anak sebagai suatu Toralitas
Konsep anak sebagai suatu totalitas mengandung tiga macam pengertian, yaitu :
1.Anak adalah makhluk hidup yang merupakan suatu kesatuan dari keseluruhan aspek yang terdapat dalam dirinya. Sebagai suatu totalitas, anak dipandang sebagai makhluk hidup yang utuh, yakni sebagai suatu kesatuan dari keseluruhan aspek fisik dan psikis yang terdapat dalam dirinya. Keseluruhan aspek fisik dan psikis anak tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Karena itu anak dipandang sebagai suatu individu. Dalam hal ini kita tidak akan memandang anak sebagai kumpulan organ-organ misalnya ada kepala, kaki, tangan, dan bagian tubuh yang terpisah satu sama lain.
2. Keseluruhan aspek anak saling terjalin satu sama lain keseluruhan aspek tersebut secara terintegrasi saling terjalin dan memberikan dukungan satu sama lain. Contoh anak yang dimarahi orang tuanya bisa tidak berselera makan, tidak nafsu makan, dll. Contoh tersebut mengilustrasikan adanya keterkaitan dan perpaduan dalam proses kehidupan dan aktivitas anak. Reaksi-reaksi psikis anak selalu disertai dengan reaksi fisiknya, begitupun pula sebaliknya.
3. Anak berbeda dari orang dewasa bukan sekedar fisik tetapi secara keseluruhan. Anak bukan miniature orang dewasa, tetapi adalah anak yang dalam keseluruhan aspek dirinya bisa berbeda dengan orang dewasa, baik dalam segi fisik, cara berfikir, rasionalitas, daya pikir maupun pola fikirnya. Jadi jangan memaksa anak sesuai dengan yang kita inginkan karena anak itu juga mempunyai dunianya sendiri. Biarkan mereka menjadi diri sendiri, suatu saat dengan kematangan dan pengalaman mereka akan menjadi dewasa.

C.Perkembangan sebagai proses Holistik dari aspek Biologis, Kognitif, dan Psikososial.

Sesuai dengan konsep anak sebagai suatu totalitas atau sebagai individu. Perkembangan juga merupakan suatu proses yang sifatnya menyeluruh (Holistik). Artinya perkembangan terjadi tidak hanya dalam aspek tertentu, melainkan melibatkan keseluruhan aspek yang saling terjalin satu sama lian. Secara garis besar, proses perkembangan individu dapat dikelompokan kedalam 3 domain, yaitu :

1.Proses Biologis
Proses biologis atau perkembangan fisk mencakup perubahan dalam tubuh individu seperti pertumbuhan otak, otot, sistem syaraf, struktur tulang, hormon, organ-organ indrawi, & sejenisnya. Perubahan dalam cara menggunakan tubuh atau keterampilan motorik dan perkembangan seksual juga dikelompokan kedalam domain ini. Tetapi domain perkembangan ini tidak mencakup perubahan fisik karena kecelekaan sakit atau peristiwa-peristiwa khusus lainnya.

2.Proses Konitif
Proses ini melibatkan perubahan-perubahan dalam kemampuan dan pola berfikir. Kemahiran bahasa dan cara individu memperoleh pengetahuan dari lingkungannya. Aktifitas-aktifitas seperti mengamati dan mengklafisikasikan benda-benda menyatukan beberapa kata menjadi satu kalimat. Soal-soal matematika, dan menceritakan pengalaman merefleksikan peran kognitif dalam perkembengan anak.

3.Proses Psikososial
Proses ini melibatkan perubahan-perubahan dalam aspek perasaan. Emosi dan kepribadian individu serta cara yang bersangkutan berhubungan dengan orang lain. Misalnya saja jika seorang qanak mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasa dikarenakan tidak adanya kata-kata yang dapat masuk dan dicerna otaknya.

D.Kematangan dan Pengalaman dalam Perkembangan
Anak kematangan atau masa peke ditunjukan kepada suatu masa tertentu yang merupakan titik kulminasi dari suatu fase pertumbuhan sebagai titk tolak kesepian (readiness) dari suatu fungsi (psikofisis) untuk menjalankan fungsinya : Pengalaman adalah peristiwa-peristiwa yang dialami individu dalam interaksi dengan lingkungan. Kematangan ditentukan oleh beberapa faktor antara lain pengalaman, pola asuh dan kesempatan yang diberikan. Secara usia anak yang berusia 7 tahun harusnya memiliki pengalaman yang lebih banyak, dibandingkan usia 6 tahun. Namun pengalaman terjadi berbeda ketika pola asuh yang diberikan berbeda.



E.Kontinuitas dan Diskontinuitas
Dalam perkembangan-perkembangan dari segi kesinambungan menjelaskan bahwa perkembangan merupakan perubahan kumulatif yang berlangsung secara bertahap dari masa konsepsi hingga meninggal dunia. Perkembangan adalah perubahan yang sifatnya bertahap dan merupakan akumulasi dari perilaku dan kualitas pribadi yang sama sudah diperoleh sebelumnya.
Dalam proses perkembangan ini terjadi penambahan maupun pengurangan keterampilan yang akan dikombinasikan dengan keterampilan yang sudah ada untuk menghasilkan perilaku yang semakin kompleks. Sedangkan dari segi ketidaksinambungan menganggap bahwa perkembangan individu melibatkan tahapan-tahapan yang berbeda. Dalam hal ini perkembangan individu dianggap berlangsung melalui terjadinya perubahan yang relatif tiba-tiba dari suatu tahap ke tahap berikutnya.

F.Perkembangan Biologis dan Perseptual Anak
1.Perkembangan Fisik
a.Tinggi dan Berat Badan
Pertumbuhan fisik pada usia SD cinderung lebih lambat dan relitif konsisten. Laju perkembangan seperti ini berlangsung sampai terjadinya perubahan-perubahan besar pada awal masa pubertas. Kaki anak lazimnya menjadi lebih panjang dan tubuhnya lebih kurus.

Masa dan kekuatan otak anak secara bertahap terus meningkat disaat semakin menurunnya kadar lemak bayi. Selama usia SD ini, kekuatan fisik anak lazimnya meningkat dua kali lipat. Gerakan-gerakan lepas pada masa sebelumnya sangat membantu pertumbuhan otot ini

b.Proses dan Bentuk Tubuh
Anak SD kelas awal umumnya masih memiliki Propesi tubuh yang kurang seimbang. Kekurang seimbanganan ini sedikit demi sedikit berkurang sampai terlihat perbedaannya ketika anak mencapai kelas akhir SD, lazimnya Proporsi tubuh anak sudah mendekat keseimbangan. Berdasarkan tipologi Sheldon ada tiga kemungkinan bentuk Primer tubuh tersebut adalah :
-Endomorph, yakni yang akan tampak dari luar berbentuk gemuk dan berbadan besar.
-Mesomorph, yakni yang kelihatannya kokoh, kuat, dan ;lebih kekar.
-Ectomorph, yakni yang tampak jangkung, dada pipih, lemak & seperti tidak berotot.
2.Perkembangan Perseptual
Persepsi adalah intersepsi terhadap informasi yang ditangkap oleh indra penerima. Persepsi merupakan proses pengolahan informasi lebih lanjut dari aktifitas sensi.
a.Persepsi Visual
Adalah persepsi yang didasarkan pada penglihatan dan sangat mengutamakan peran indra penglihatan dalam proses perseptualnya. Ada enam jenis Persepsi Visual yang dapat dibedakan yakni :


1.Persepsi Konstanitas Ukuran
Adalah kemampuan individu untuk mengenenal bahwa setiap objek memiliki suatu ukuran konstan meskipun jaraknya berbeda. Contohnya anak mampu mempersiapkan bahwa jalan dipegunungan itu sama lebarnya tetapi ketika digambar semakin jauh semakin kecil. Anak yang sudah mengerti tentang konsep ini akan menjawab bahwa ini berkaitan dengan jarak, tetapi yang belum mengerti mereka akan menjawab dengan sekenanya “ Emang dari dulu gambarnya gitu bu !”
2.Persepsi Objek Gambar Pokok dan Latar
Persepsi ini memungkinkan individu untuk menempatkan suatu objek yang berbeda atau tersimpan pada suatu latar yang membingungkan.
Kemampuan ini akan terlihat dalam gambar anak misalnya kemampuan anak dalam menggambar ganbar yang tertutup gambar lain.
3.Persepsi Keseluruhan dan Bagian
Merupakan kemampuan untuk membedakan bagian-bagian suatu objek atau gambar dari keseluruhannya.
4.Persepsi Kedalaman
Kemampuan seseorang untuk mengukur jarak dari posisi tubuh ke suatu objek. Persepsi ini memerlukan ketajaman visual yang baik.
5.Persepsi Tilikan Ruang
Merupakan kemampuan penglihatan untuk mengindetifikasi, mengenal dan mengukur dimensi.

6.Persepsi Gerakan
Melibatkan kemampuan memperkirakan dan mengikuti gerakan atau perpindahan suatu objek oleh mata. Kemampuan persepsi ini juga sudah mulai dikembangkan sejak terhadap gerakan horizontal, disusul terhadap gerakan vertikal, gerakan diogontal, dan terakhir terhadap gerakan berputar.

b.Persepsi Pendengeran
Persepsi perdagangan merupakan pengamatan dan penilaian terhadap suara yang diterima oleh bagian telinga, seperti halnya persepsi penglihatan. Perkembangan persepsi pendengaran mencakup beberapa dimensi, yaitu : persepsi lokasi pendengaran, persepsi perbedaan, terhadap suara-suara yang mirip dan persepsi pendengaran pokok dan latarnya.
1)Persepsi lokasi pendengaran
Persepsi ini berkenan dengan kemampuan mendeteksi tempat munculnya suatu sumber suara. Mislnya, kalau sianak dipanggil dari sebelah kiri, maka ia akan menengok kesekbelah kiri, kalau pada langit ada suara yang menakutkan, maka ia akan memusatkan perhatiannya kearah sumber suara tersebut.
2) Persepsi Perbedaan
3)Persepsi Pendekatan Utama dan Latarnya
Kemampuan untuk memperhatikan suara-suara tertentu dengan mengabaikan suara-suara lain yang tidak berhubungan. Misalnya kita perlu mendengarkan suara guru yang sedang mengajar sambil mengabaikan suara-suara gaduh yang datang dari luar kelas.



BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN
Manusia senantiasa mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat dalam waktu perjalanan tertentu.

Pertumbuhan fisik dipengaruhi beberapa faktor diantaranya faktor nutrisi yang telah terasa pengaruhnya sejak bayi lahir dan sesudah lahir, eaktor perawatan yang menyangkut perawatan fisik maupun psikis seperti kasih sayang atau cinta kasih.
Perkembangan merupakan proses perubahan dala pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungus kematangan dan iteraksi dengan lingkungannya. Dengan kata lain perkembangan merupakan perubahan fungsional yang dipengaruhi oleh pencapaian timgkat kematangan fisik.

Proses pertumbuhan ditandai oleh perubahan menuju kesempurnaan struktur dan bentuk tubuh secara ideal. Perubahan-perubahan ynag dimaksud dapat berbentuk perubahan ukuran dan perbandingan, penggantian hal-hal yang lama dan memperoleh yang baru untuk lebih dapat menjalankan fungsinya dengan baik secara keseluruhan akan menentukan perbandingan ideal tentang struktur tubuh manusia.

B.SARAN
1.Pengajar harus senantiasa menjadi pembimbing dan pelatih yang baik bagi para mahasiswa.
2Pengajar harus selalu mempertimbangkan beberapa banyak dari yang diajarkan itu masih diingat kelak oleh subjek belajar.
3.Pengajar seharusnya menyadari bahwa belajar adalah ingin “mengerti“.