Featured Post 1 Title

Replace these every slide sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.Download more free blogger templates from www.premiumbloggertemplates.com.

Read More

Featured Post 2 Title

Replace these every slide sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.Download more free blogger templates from www.premiumbloggertemplates.com.

Read More

Featured Post 3 Title

Replace these every slide sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.Download more free blogger templates from www.premiumbloggertemplates.com.

Read More

Featured Post 4 Title

Replace these every slide sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.Download more free blogger templates from www.premiumbloggertemplates.com.

Read More

Featured Post 5 Title

Replace these every slide sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.Download more free blogger templates from www.premiumbloggertemplates.com.

Read More

Join The Community

Jumat, 18 Maret 2011

ASAL-USUL DESA GALAGAMBA



Pada sekitar tahun 1400-an disebuah kaki Gunung Kromong. Ada sebuah hutan belantara yang banyak dihuni oleh para dedemit dan berbagai binatang yang buas seperti macan, celeng dan sebagainya.
Disuatu tempat yang disebut Rajagaluh ada Kasatria bernama Kiwinata yang mempunyai badan yang tegap dan penuh dengan sopan santun dan juga sangat sakti. Ki Winata kemudian membangun sebuah gubug dan dijadikannya sebagai tempat tinggal, tidak hanya itu beliau juga membuat balai dari kayu jati yang sangat besar sekali untuk tempat menjamu tamu. Semakin hari tempat tersebut menjadi sangat terkenal, kemudian semakin ramai. Ramainya tempat tersebut akhirnya mengundang perhatian dan Raja Pajajaran yang bernama Prabu Siliwangi. Akhirnya Raja Prabu Siliwangi tersebut datan dengan rombongan untuk mengunjungi tempat tersebut. Ketika tiba ditempat tersebut maka disambutlah sang raja.
Prabu Siliwangi sangat terkagum dengan salah satu balai yang besar tersebut. Prabu Siliwangi kemudian bertanya kepada Ki Winata apa nama pedukuhan tersebut ? Maka dijawab oleh Ki Winata kalau pedukuhan tersebut belum diberi nama. Maka kemudian Sang Prabu memberi nama pedukuhan tersebut dengan nama “ GALAGAMBA ”. Gala artinya Balai sedangkan Amba adalah luas jadi “ GALAGAMBA ” Artinya adalah Balai yang luas atau besar.
Selepas kepergian sang prabu, Ki Winata meninggal dunia, yang kemudian dikuburkan disuatu tempat yang bernama Raga Sawangan. Raga Sawangan dulunya ketika masyarakat menebang jati maka keesokan harinya jati itu tumbuh kembali. Maka Ki Winata merasa bertanggung jawab untuk membersihkan masalah tersebut yang kemudian menghadap Sunan Jati Purba. Maka sang Sunan dan Ki Winata merencanakan untuk menebang pohon tersebut dengan memulai berdoa. Maka dalam pandangan mata bathin beliau maka dilihatnya ada raga yang bersandar dipohon tersebut. Maka setelah raga tersebut diusir maka pohon tersebut dapat ditebang sehingga tempat tersebut dikenal dengan “ RAGA SAWANGAN ”.
Tidak hanya di Blok Ragasawangan, di Blok Dukumire ada yang disebut dengan adanya Pustaka Lawang Gada yang banyak orang dapat memohon barokahnya. Dan salah satu yang menjadi terkenal adalah di Blok Nagrog dengan adanya Harimau Siliwangi Putih yang saat ini masih dipercaya dan masih terus berkeliling sepanjang makam kompleks Masjid Al-Ikhlas yang pertama kali dibangun oleh Almukaromah Kiai Marjuki sekitar tahun 1800-an. Sebagai salah satu sesepuh para Kiai yang ada di Babakan dan Kempek. Yang kemudian dipugar dengan bentuk modern oleh Kiai Tarmidi pada tahun 1930-an yang kala itu pada masa Jepang menjabat sebagai Kepala Kantor Agama Wilayah Cirebon yang membawahi Kuningan, Majalengka dan Indramayu.

ASAL-USUL DESA KALIWEDI



            Ki Surya angkasa adalah Putera dari istri selir Prabusiliwangi yang datang merantau dari Garit (pajajaran) untuk mencari saudaranya Walang sungusang (Ki Kuwu Sangkan) dan Nyimas Lara Santang sedang menuntut ilmu di Cirebon ketika singgah di Astanya Pura, Ia mendapatkan ilmu aji “Bandung Bandawoso” kemudian menuju kawasan hutan yang didalamnya  terdapat sebuah sungai yang penuh dengan pasir disebelah barat laut untuk babat hutan dan dijadikan “KALIWEDI”. “Kali” artinya sebuah sungai, “Wedi” dalam bahasa jawa pasir. Ia kemudian dikenal dengan nama Ki GEDE kaliwedi.
            Diisamping Gelar KI Gede Kaliwedi Ki Surya Angkasa banyak memiliki gelar dan julukan, konon ia mempunyai sebutan hingga 101 nama seperti Ki Tulus, Ki Jopak, Ki Agus, Ki Syeh mangku  jati oleh karena ia saudara paling tua. Ki Kuwu Sangken apabila mengadakan “Hajat Ngunjungan” selalu lebih dahulu. Diawali dengan Astana Gunung Jati ketika dalam perjalanan menunaikan ibadah Haji ke Mekah dengan menaiki “Mancung”. Ki Sureya Angkasa mendapat serangan raksasa ombak selon dengan menggunakan “Bedama Pusaka” (jimat). Tombak sigagak tutuskan tombak itu ke perut raksasa hingga mati dan tombaknya tetap maenancap dipperut raksasa, sedangkan warangkahnya (sarungnya) dapat dibawa pulang hingga sekarang.
            Sebelum mati raksasa  ombak selon itu sesambar akan membalas dendamterhadap keturunan Ki Surya Ankasa yang menunaikan ibadah haji melalui jalan laut dan melewati ombak selon, oleh karena itu orang-orang Kaliwedi pantang menunuaikan ibadah haiji melewati  dalan laut. Namun sejak pemerintahan menggunakan angkutan jasa angkutan udara masyarakat Kaliwedi banyak yang menunaikan ibadah haji. Setelah pertarungan yang melelahkan itu Ki Surya menerusakan perjalanannya untuk menunaikan ibadah haji di Mekah. Sekembalinya dari Mekah , Ia mendapatkan gelar Syah Mangkujati setelah perjalanan ke Desa takut sempat melihat Putri Heuleut uang sedang mandi dikolam tanpa sehelai benang pun yang terlihat di tubuhnya. Melihat keadaan dedmikian timbullah dibirahi Ki Surya Angkasa oleh karena itu Ia sorang sakti mandraguna nafsu birahinya dapat direndam, namun akibat birahinya itu Putri takujt mejadi hamil lama-kelamaan kandungan sang heuleut membesar hingga lahirnya seorang anak laki-laki. Rasa malu pun menggeluti diri sang putri. Kini mempunyai anak tidak berayah untuk menghilangkan rasa malu itu dengan penuh haru. Anak yang baru dilahirkannya dibuang ke sungai Ciwaringin.
            Disebuah Desa (sekarang di Desa Gegesik Kulon) sorang perempuan ketika sedang menjadi ikan disungai Ciwaringin ini peempuan yang bernama Nyimas Cupang itu tiba-tiba dikagetkan dengan benda terapung (kambang) yang lewat dihadapandan semakin kaget setelah benda itu didalamnya berisi seorang bayi laki-laki yang masih merah. Bayi merah yang kemudian diberi nama Limbang artinya ditemukan di kali dan kambang itu dibawanya ppulang dan dirawat sebaik-baiknya sebagai anugerah yang kuasa. Kini telah cukup lama ia tinggal eorang diri setelah ditinggal oleh suaminya.